Teman yang baik sangat banyak. Teman baik
menurut aku, teman yang bisa kamu ajak untuk senang senang aja, kamu bisa jadi teman
baik ketika “win-win situation” maksudnya kita saling menguntungkan.
Sedangkan sahabat menurut aku adalah orang
yang selalu ada dalam lingkungan kamu yang sementara. Misalnya, kamu orang
Indonesia dan bersekolah di Australia
dan kamu punya teman si “A” yang juga bersekolah dengan kamu. Selama di
Australia kamu selalu dengan si “A”, entah makan, nugas, kelas, ke mall, etc.
Kadang sahabat seperti ini bisa menjadi teman baik atau pun bisa jadi
sebaliknya (manfaatin aja). Banyak kasus
yang terjadi seperti ini, kan kamu cuma sementara aja di Australia, jadi most
of them nyari teman yang Kaya raya misalnya, atau karna kamu pintar, atau karna
kamu cantik, atau karna kamu punya banyak teman jadi si “A” mau berteman sama
kamu.
Yang terakhir adalah Friends are the
siblings. Ini tipe teman yang harus kamu cari. Dan ga segampang itu cari teman
yang bisa jadi saudara kamu. Banyak hal yang aku pelajarin, banyak hal yang aku
lewatin dan banyak hal yang buat aku sadar arti dari pertemanan. Jangan pernah
menilai orang dari buruk baiknya mereka. Karena, Ingat! Kadang kita sebagai
manusia ga nyadar kalau ternyata kita ga sempurna, sehingga di mindset kita
selalu melihat orang lebih buruk dari pada kita. Kadang kita akan kehilangan
potential teman dan sekaligus saudara kita karena kita yang selalu menilai
orang berlebihan. Bukan aku sok pintar,
tapi inilah yang sudah aku hadapin. “cek-cok”, bukan berarti karena per
cek-cokan kamu blacklist dia dari pertemanan kamu. SALAH! Bisa jadi dia adalah
teman yang sekaligus bisa jadi saudara untuk kamu. Kamu sama mama, bapak,
kakak, dan adik kamu aja bisa berantem, ya gimana sama orang lain. Cek-cok
bukan berarti kamu ga cocok, bisa aja karena salah paham, bisa aja karena dia
terlalu care sehingga kadang kamu tersinggunug dengan tegurannya. Karena
cek-cok lah yang buat kalian akan semakin erat. Menurut aku, kamu ceok-cok
means kamu akan saling tau kekurangan masing-masing dan saling terima (asal
saling mengerti). Dulu aku sempat salah untuk menilai, bahwa teman adalah orang
yang dapat manjaga hubungan kita selalu baik-baik aja, ga pernah brantem. Dan
ternyata aku salah total. Orang yang baik ternyata ga akan selalu baik, mereka
baik di depan kamu aja. “Kadang ada teman
yang memeluk kita se-erat erat mungkin agar pisaunya bisa menancap lebih
dalam”.
Mungkin dengan semua yang sudah aku
lewatin sampai detik ini, aku akan melihat siapa orang-orang yang ada dan
datang disaat aku benner benner sendiri, di saat aku ada masalah, di saat aku
kebingungan di saat aku lagi susah. Siapa mereka selain keluarga aku? Apakah di
jaman sekarang ini masih ada teman yang mau berbagi susah? Ya Tuhan, terima
kasih yan Tuhan engkau memberikan kami keluarga yang selalu ada di samping ku
di saat ku di berikan cobaan seperti ini. Seburuk buruknya aku, se-salah
salahnya aku, tetapi mereka lah yang ada di saat aku seperti ini. Kemana
teman-teman aku dulu? Dikala aku senang-senang, dikalah aku kaya raya, dikala
aku memiliki mobil, uang, wajah yang cantik mereka selalu bersamaku, mereka
selalu mengajakku pergi, mereka selalu care. Sekarang?? Setelah engkau ambil
semua yang aku punya, mereka pun melupakanku.
Hidup adalah pembelajaran yang tiada hentinya. Syukuri apa yang kamu punya, terutama
bersyukurlah mempunyai keluarga yang
selalu ada untuk mu. Kalau pun Tuhan meminta kita untuk membqyarnya, Aku
bisa mengibarartkan, orang terkaya no 1 di dunia pun ga akan bisa
membanyarnya.